Pages

Monday, August 22, 2022

Iman

Terkadang orang lelah, frustasi stress berat untuk meraih cita-cita impian. Kenapa mereka frustasi? karena mereka hanya mengandalkan tenaga dan akal /kecerdasan. Alam semesta ini Allah yang mengatur, segala sesuatu yang tak mampu diselesaikan dengan tenaga dan akal, maka itu jatahnya iman. 

Ada areal yang butuh yakin, butuh percaya yaitu iman. Iman adalah bukti bahwa waktunya Allah dan malaikat membuktikan kekuasannya. Maka, selesaikan pekerjaan itu tidak hanya mengandalkan akal.

Cerdas atau berakal dalam Alquran adalah ketika berpadunya pikir dengan zikir dalam diri seorang muslim sejati. Pikir adalah kerja otak dan zikir merupakan kerja hati. Makhluk yang dipilih untuk mendapatkan hidayah-Nya dan diberikan kemampuan berpikir, maka sangat jelas bahwa Allah mampu melakukan apa pun yang dikehendaki-Nya, sekalipun di luar nalar manusia.

Ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn (Al Baqarah:5). Artinya: Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. 

Sering terucap tanpa disadari dalam sebuah percakapan: wong mangan ae kangelan, opo meneh mikirno qurban. Makan saja susah, apalagi diminta berqurban. Padahal makan itu rejeki dari Allah, burung yg tidak punya simpanan masih bisa kenyang pagi hari dan pulang sore hari. 

Allah menyiapkan jenis jenis ibadah untuk Allah memudahkan rezeki, istigfar, sholat duha, sedekah. Itu semua wilayah iman yg harus dikerjakan agar rejeki lancar tidak hanya mengandalkan hitungan akal/kecerdasan.


Wednesday, January 2, 2019

Angle, Not Angel

Ini adalah Menai Bridge. Jembatan megah di Negara Wales yang dibangun tahun 1826. Jembatan yang menghubungkan antara pulau besar Britania Raya dengan pulau kecil, Anglesey, Wales. Menarik bukan hanya jembatannya, tapi ada tempat yang nyaman untuk mengambil gambar jembatan tersebut. Foto ini diabadikan di Belgian Promenade namanya. Tempat berjalan-jalan (promenade) dibawah jembatan di sepanjang tepi selat Menai. Tempat yang dibuat atas inisiatif refugee Belgia.

Di sepanjang tempat inilah bisa memotret dengan angle yang baik, objek yang utuh dan nyaman. Karena mendapatkan keindahan objek itu, seringkali berangkat dari Angle, sudut pandang. Sejatinya keindahan hidup ini juga berangkat dari cara kita memandang. Seperti filosofi jawa, Sawang Sinawang. Memandang kesulitan pada diri sendiri, kelemahan pasangan, kekurangan biaya hidup atau keinginan yang tak kunjung hadir. Atau memandang kemudahan/kelebihan pada orang lain. Setidaknya, Allah telah memberi angel itu. Yaitu mendapat  nikmat, bersyukur, dan mendapat ujian maka bersabar. Bahkan memandang pada hal yang tidak disuka. Janganlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil. Karena angle yang baik dari Allah dan Rasul-Nya, menentramkan menapaki jalan hidup, dan kehidupan setelah kematian.

Thursday, November 16, 2017

KECIL

Ini adalah rumah terkecil di Britania Raya. Sering juga disebut Quay House. Terletak di Conway, North Wales. Pemiliknya seorang nelayan berpostur tinggi (1.9 m) bernama Robert Jones yang dibangunnya pada abad ke 16 M. Bangunan ini kurang lebih berukuran 3.05m x 1.8m dengan tinggi 3 m terdiri dari dua lantai. Rumah ini sudah masuk dalam Guinness Book of Record.

Abad ke 6 M juga ada rumah kecil yang hanya berisi tikar, tempayan, piring dan roti kering. Menariknya? Rumah ini adalah rumah Gubernur Syam yang zuhud. Beliau adalah Abu Ubaidah bin Jarrah. Khalifah Umar bin Khattab pun menangis ketika berkunjung kesana. Dibalik (rumah) kecil itulah tidak mengurangi derajatnya. Justru bertambah sebab ketinggian derajatnya di sisi Allah.
Karena yang kecil itu suka ditertawakan. Adalah betis kecil yang ditertawakan sebagian sahabat. Betis dari Abdullah bin Mas’ud yang terlihat ketika diminta untuk memanjat. Tetapi Rasul membela dan berkata bahwa betis kecil itu jauh lebih berat timbangannya daripada beratnya gunung Uhud di Yaumil Mizan nanti.

Allah punya penilaian sendiri atas segala sesuatu yang dianggap kecil.
“(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS. Luqman: 16).


Tidak melulu inspirasi dan motivasi itu hadir dari pohon besar yang kokoh tahan terpaan angin kencang. Tapi, juga bisa hadir dari rumput-rumput kecil yang meliuk-liuk diterpa angin kencang, tapi mampu tegak kembali setelah badai hilang. 

Tuesday, November 24, 2015

Istilah-Istilah dalam Statistika

1. Statistika adalah ilmu yang menyajikan prinsip-prinsip dan metodologi dalam mendesain suatu proses rancangan data, meringkas dan menginterprestasi data, atau menarik kesimpulan.
2.  Statistika Dekripstif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang bermanfaat.
3.   Statistika Inferensia adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan.
4.     Populasi adalah  keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita.
5.     Contoh adalah suatu himpunan bagian dari populasi.
6.     Parameter adalah sembarang nilai yang menjelaskan ciri populasi.
7.     Statistik adalah semabarang  nilai yang menjelaskan suatu contoh.
8.     Survey menjelaskan pengambilan data contoh dari sebuah populasi.
9.     Observasi menjelaskan pengumpulan data melalui pengamatan tanpa interaksi.
10. Percobaan menjelaskan pengambilan data dengan memberikan perlakuan.
11. Peubah adalah karakteritik dari objek yang sedang diamati.
12. Peubah diskrit adalah peubah yang memiliki karakteristik tercacah.
13. Peubah kontinu adalah peubah yang memiliki karakteristik data dapat diukur.
14. Skala pengukuran: kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya yang ada pada alat ukur.
15. Nominal: Skala yang menunjukkan pengelompokan objek dalam kategori tertentu dan memiliki label saja tidak menunjukkan tingkatan.
16. Ordinal: Skala ordinal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat kategori tersebut atau menggambarkan posisi atau peringkat tetapi tidak mengukur jarak antar peringkat.
17. Interval: suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
18. Rasio: Skala yang mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu sifat yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Atau skala pengukuran  yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya dibanding skala-skala dibawahanya).

Ukuran Pemusatan
19. Modus : Nilai yang terjadi paling sering
20. Median : Segugus data yang yang telah diurutkan dari terkecil sampai terbesar sampai terkecil dimana pengamatan yang tepat di tengah-tengah bila banyaknya pengamatan itu ganjil, atau rata-rata kedua pengamatan yang ditengah bila banyaknya pengamatan genap.
21. Mean : nilai tengah dari segugus data.
22. Kuartil : nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 4 bagian sama besar.
23. Kuartil 1 (Q1) : nilai yang berada pada posisi ke-1/4 atau 25% data yang telah diurutkan.
24. Kuartil 2 (Q2) : nilai yang berada pada posisi ke-2/4 atau 50% data yang telah diurutkan.
25. Kuartil 3 (Q3) : nilai yang berada pada posisi ke-3/4 atau 75% data yang telah diurutkan.

Ukuran Penyebaran
26. Ragam : Ukuran bagi sebaran data atau seberapa jauh data tersebar di sekitar rerata
27. Wilayah : beda antara pengamatan terbesar dan terkecil dalam kumpulan tersebut.
28. Jangkauan antar kuartil : selisih antar kuartil atas dengan kuartil bawah.

Ukuran kemenjuluran
29. Menjulur kanan : nilai rataan mendekati nilai yang besar (kanan) atau besarnya nilai mean > median > modus
30. Menjulur kiri : nilai rataan mendekati nilai yang kecil (kiri) atau besarnya nilai mean < median < modus


x

Saturday, November 29, 2014

Media dan Isu Lingkungan

Antara Isu Lingkungan dan Kampus
Isu lingkungan hidup yang terjadi  akhir-akhir ini menjadi isu yang marak diperbincangkan. Permasalahan lingkungan senantiasa menjadi agenda yang tidak bisa kunjung habis dibicarakan dalam waktu yang singkat. Hal ini dikarenakan setiap aktivitas manusia baik secara individu maupun kolektif yang tidak bertanggungjawab menimbulkan efek permasalahan lingkungan. Misal, aktivitas manusia yang membuang sampah sembarangan selain efek kotor, juga menimbulkan permasalahan tersumbat saluran air, bahkan menimbulkan dampak pendangkalan sungai dan banjir. Permasalahan gaya hidup yang mendukung lingkungan atau green living saat ini juga menjadi tren topik solusi atas permasalahan. Bagaimana gaya hidup kita yang “hijau” memberikan kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan. Mulai dengan tata letak, furniture perabot, hingga denah rumah tinggal menjadi satu wacana yang terus dikembangkan dan pola hidup penghuni rumah.
Kampus merupakan wadah yang tepat untuk menyampaikan konsep-konsep atau gagasan perubahan yang  bisa didiskusikan secara terbuka. Selain itu, kampus awal sebuah bergeraknya ide-ide yang bisa ditularkan ke masyarakat. Karena kampus terdiri dari orang-orang yang berpikir ilmiah, rasional, dan open mind. Setiap kampus punya permasalahan lingkungan pastinya. Setiap lembaga kemahasiswaan juga mempunyai program-program solusi atas permasalahan lingkungan.
Jurnalisme Kini dan Ke depan
Jurnalisme merupakan salah satu bagian pilar demokrasi yang memberikan akses informasi dan komunikasi. Jurnalisme juga berperan sebagai media untuk menyampaikan dan mengawal isu-isu yang terjadi dan berdampak kepada masyarakat. Kecanggihan teknologi sekarang mempercepat jarak komunikasi dan keterbukaan informasi yang bisa bebas diakses. Sekarang ini berita kejadian atau peristiwa bahkan bisa diupdate tiap detik seperti berita di Detik.com, atau rapat pemerintah provinsi dapat disebarluaskan ke publik melalui media sosial Youtube untuk transparansi. Tanpa media yang bisa memberitakan kejadian atau peristiwa bahkan instruksi-instruksi pemerintahan terasa terkungkum oleh dunia global. Fungsi inilah yang menjelaskan manfaat dari jurnalistik.
Ketika mengingat kembali sejarah tentang jurnalistik, maka tidak akan lepas bagaiamana perkembangan sejarah surat kabar di Indonesia. Pada zaman kekuasaan Soeharto media surat kabar terus dibredel, dan tidak ada kebebasan dalam menyampaikan informasi. Terlebih lagi dalam meminta transparansi pemeritahan hingga mengkritik birokrasi pemerintahan. Tempo tersebut sulit untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dan terbatas. Titik tolak perubahan pada saat dipimpin oleh BJ Habibie. Sejak kepemimpinan beliau maka terjadi perubahan besar-besaran terhadap akses keterbukaan informasi. Ini membawa pemerintahan yang transparan. Selain itu untuk mencerdasakan masyarakat untuk melek teknologi dan melek informasi.
Satu bahan yang tak pernah habis dibuat dalam diskusi, seminar, serta perbincangan lainnya adalah permasalahan lingkungan. Ketika permasalahan-permasalahan lingkungan diangkat melalui ranah jurnalistik, maka dikenal sebuah tema jurnalisme hijau (green journalism) yang mengedepankan aspek-aspek lingkungan hidup sebagai sorotan utamanya. Tema ini juga sering diangkat oleh anak-anak Universitas Indonesia. Pengangkatan isu lingkungan ke media mampu meningkatkan kesadaran khalayak umum ataupun kalangan media akan pentingnya permasalahan lingkungan sekitar dan membedah pelbagai masalah lingkungan.
What we can do?
Salah satu jurnalistik yang menyampaikan pesan melalui kegiatan fotografi. Memotret suatu objek tidak hanya sebatas kegiatan taking picture tetapi juga telling picture. Hasil foto yang diambil mampu memberikan pesan yang dapat ditangkap panca indera sehingga menghasilkan satu kesimpulan pesan yang ditangkap oleh penikmat fotografi. 
Sekali lagi aktivitas ini akan menjadi satu keterkaitan jika dengan media mengangkat ini. Sehingga jurnalisme itu menjadi nyata, dan aplikatif untuk membawa satu aksi-aksi kecil, not just opinion.  Agenda seminar dan workshop lingkungan bisa jadi pembicaraan di group media sosial dengan mengangkat tema terdekat dengan kampus. Keluaran tersebut menghasilkan ide-ide atau pengalaman yang bisa diterapkan oleh mahasiswa. Atau lebih luas lagi ketika forum diskusi dalam media sosial tersebut lintas kampus. Ketika kita lihat citizen journalism di Metro TV adalah membawakan berita atau aktivitas yang diangkat oleh masyarakat setempat. Hal ini juga bisa diarahkan menjadi Green Journalism ketika basis topik ini lingkungan.
Gaya hidup mahasiswa bisa diangkat menjadi satu tren topik dalam jurnalistik melalui media sosial. Pengangkatan isu ini ketika diangkat dalam media akan menimbulkan problema yang dihadapi mahasiswa. Artinya permasalahan gaya hidup mereka tidak membawa satu perubahan bagi perubahan lingkungan. Dengan media memaparkan tips untuk permasalahan mahasiswa maka akan menjadi pembicaraan menarik. Mengapa ini begitu menarik? Karena pembicaraan ini menyangkut pola hidup, juga berkaitan ekonomi dan yang paling penting berkaitan dengan obyek terdekat yaitu mahasiswa itu sendiri. Keseharian mahasiswa yang beli makanan dan setiap beli makanan dengan bungkus plastik, lantas kemana bungkus plastik itu. Bagaimana aktivitas penggunaan listrik di setiap rumah kost mahasiswa. Aktivitas mahasiswa ke kampus dengan sarana yang ramah lingkungan misal sepeda atau jalan kaki menjadi sesuatu yang sederhana tetapi menjadi menarik ketika diangkat dalam media melalui penekanan dengan basis dasar penelitian ilmiah. Bagaimana kehidupan mahasiswa yang hemat air. Bisa jadi semua itu terangkum dalam aktivitas kolektif yang terintegrasi dalam gerakan baik di media maupun kenyataan.
Sekolah alam yang ramah lingkungan juga menjadi ide-ide yang bisa berkembang dalam penggalakan melalui jurnalistik. Di awali proses yang berkembang dalam proses pendidikan formal yang berjalan sekarang, hingga sekolah alam yang berkembang dan di bawa menuju sekolah alam yang ramah lingkungan. Mungkin banyak contoh ide-ide lain melalui agenda-agenda yang dilakukan masyarakat dan diangkat oleh jurnalis ke media.

Wednesday, May 8, 2013

Tausyiah


  1. “Menuntut ilmu lebih utama daripada sembahyang sunat” (Suffian As Sauri) 
  2.  “Siapa yang menghendaki akhirat, hendaklah ikhlas dalam menuntut ilmu.” (Imam Asy Syafii)
  3.  “Bukanlah ilmu itu dengan membanyakkan riwayat tapi ilmu itu ialah cahaya yang Allah letakkan dalam hati. Apabila seseorang itu memuji dirinya maka hilanglah cahayanya. Orang yang benar-benar menuntut ilmu itu pasti memiliki kebesaran, ketenangan, dan ketakutan” (Imam Malik)
  4.  “Jangan kamu mengambil ilmu dari orang yang mengambil upah di atas ilmunya.” (Imam Ahmad)
  5.  “Hendaklah kamu berilmu pengetahuan sebelum kamu menjadi ketua sebab setelah menjadi ketua, tiada jalan lagi bagi kamu mencari pengetahuan.” (Imam Asy Syafii) 
  6.  “Orang yang berakal itu adalah orang yang akalnya dapat mengawal sifat-sifat mazmumah (keji).” (Imam Asy Syafii)

Thursday, December 22, 2011

Dari Darmaga, Bogor ke Bai Basecamp,Sampit

Bai Basecamp KM 107 PT Sarpatim
Bukit Santui, Kotawaringin Timur


Perjalanan ini untuk yang pertama kali bagi diriku untuk keluar dari pulau Jawa. Mungkin bagi sebagian yang lain sudah terbiasa, tapi ini hal baru bagiku. Sesuatu yang baru ini begitu menarik. Perjalanan menuju Sampit, tepatnya ke perusahaan Sarmiento Parakantja Timber atau yang lebih sering disingkat Sarpatim. Perjalanan ini dalam agenda PKL Manajemen Hutan tahun 2011.
Agenda PKL ini berlangsung selama 2 bulan dengan 5 orang kawan-kawan MNH. Waktu 2 bulan bukan waktu yang singkat. Butuh penguatan fisik, pikiran, dan ruhiyah serta materi untuk memaksimalkan kondisi di lapangan nanti. Perjalanan dimulai pukul 02.30 dini hari dari Kampus IPB Darmaga, Bogor tepatnya Bank BNI, cabang IPB. Dingin malam kami tembus. Naik angkot biru menuju terminal Damri. Jauh tak terbayang, mulai terasa bahwa tidak akan menyangka hingga sampai waktu untuk berangkat ke Kalimantan. Duduk dekat pintu angkot sambil melihat bangunan-bangunan di malam hari. Jauh mengawang-awang seperti apa nantinya?.. Jauh dari lingkungan yang biasa, dan jauh dari kehidupan kampus. Merasakan memasuki lingkungan kerja, dan masyarakat yang baru.
Pukul 04.30 sudah di bandara, sejenak duduk di  koridor bandara setelah kutunaikan sembahyang subuh dan panjatkan doa kepada Allah SWT yang begitu luas rezeki-Nya, serta pada orang tua yang senantiasa berdoa dan harap cemas untuk keselamatan diriku. Setelah ayat  suci Al-Qur’an dengan lirih dilantunkan dalam kondisi punggung sudah bersandar di kursi panjang ruang tunggu, sambil meluruskan kaki. Dilanjutkan membaca al-ma’tsurat di pagi hari.   Pagi-pagi sambil melihat aktivitas lalu lalang di bandara internasional ini, bandara Soekarno Hatta. Melepas lelah hingga sang surya menampakkan diri. Silih bergantinya siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan diri-Nya.
Pukul 08.00 burung besi ini mengepakkan sayapnya. Selama 1 jam 20 menit perjalanan diatas udara. Untuk pertama kalinya pula aku naik burung besi ini. Pemandangan yang luar biasa ketika lewat diatas pulau borneo. Melewati Taman Nasional Kayan Mentarang. Sungai yang panjang berada dianatara gumpalan hijau-hijau.

Perjalanan tak terasa sudah tiba di Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya. Bandara yang cukup kecil dibanding dengan Bandara Soekarno Hatta. Alhamdulillah menginjakkan kaki pertama di pulau sejuta biodiversitas terasa berbeda dan baru. Perjalanan dilanjutkan dengan naik taksi. Cukup berbeda ketika taksi yang ada ternyata mobil sewaan bukan seperti yang biasa di Ibu Kota, tipe sedan. Perjalanan ditempuh sekitar 8 jam. Perjalanan sekitar 4 jam pertama kami tempuh dan berhenti di rumah makan di Kasongan untuk istirahat. Selanjutnya kami beristirahat makan bakso di kota Sampit. Tak terasa sudah dekat dengan perusahaan yang kami tuju. Jalan aspal yang halus, berpindah jalan tanah yang terjal. Benar-benar masuk sampai ke pedalaman hutan. Perjalanan malam hari, tak terasa terpencilnya kondisinya di tengah-tengah hutan karena sudah gelap. Tidak bisa melihat apa-apa disekitar. Setiap perjalanan menemukan kelompok-kelompok rumah panggung, terlihat nyala lampu minyak saja sementara sekitarnya nampak gelap gulita. Sesekali tersorot lampu mobil kami, terlihat mereka berkumpul atau terlihat jelas motor yang di depan rumah penduduk. Kadang-kadang melihat lampu listrik yang terang, sumber yang digunakan berasal dari genset. Tibalah kami bisa melihat nyala-nyala lampu yang banyak dan lebih luas. Tibalah kami di Bai Basecamp PT Sarpatim. Sekitar pukul 20-an sudah tiba di Bai Base Camp dan makan malam kemudian istirahat.