Pages

Tuesday, January 12, 2010

I Corrupt All Corps


Korupsi, kejahatan luar biasa. Hongkong berada dalam kondisiyang seakan stabil, tapi telah mengalami kerusakan didalamnya. Kondisi ini terjadi karena korupsi telah berada pada level sistemik. Hampir semua institusi lekat dengan korupsi. Digambarkan, bahkan sebagai upaya mencegah kerusakan pada bangunan korupsi, kepolisian tidak segan untuk membungkam orang-orang yang tidak mau bekerja dalam sistem iblis ini. Orang-orang yang tidak bersalah dan dianggap sebagai lawan politik, sehingga menghalangi niat buruk ini diberikan hukuman pidana. Hukuman itu seakan dipaksakan. Selain itu, pihak yang tidak patuh pada “sistem” ini diteror dan dibunuh. Pembunuhan itu pun dibuat rekayasa yang baik.


Berawal dari keresahan untuk segera memberantas korupsi yang terjadi di Hongkong. Makin lama ini terjadi, maka kerugian Negara semakin besar. Bahkan, proses pelayanan publik berorientasi pada uang semata. Untuk itu, dibentulah ICAC (Independent Commision Against Corruption). Komisi yang dibentuk oleh pemerintahan Inggris pada tahun 1974. Namun, perjalanan ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Goncangan dan tekanan dari pihak yang tidak suka lembaga ini terus diluncurkan secara berjamaah. Sebagian besar anggota ICAC diteror dengan ancaman pembunuhan dan upaya membahayakan keluarga korban. Oleh seba itu, sebagian besar anggota ICAC mengundurkan diri.

Mulailah dengan inisiatif ICAC untuk merekrut beberapa orang dari pihak kepolisian. Setidaknya kepolisian memahami jelas peta korupsi. Sedikit demi sedikit kinerja lembaga ini mulai beranjak. Memulai dari penyidikan, penyelidikan, hinga penangkapan. Ketua ICAC menunjukkan idealisme bersama anggota-anggotanya untuk mulai membuka tabir korupsi. Kasus korupsi satu per satu mulai terbongkar dan diselesaikan. Sekitar 90% anggota kepolisian tertangkap pernah melakukan tindakan korupsi.

Dengan terbongkaranya kasus ini semakin berbuntut panjang. Anggota kepolisian yang terjerat korupsi sepakat membuat demonstrasi. Demonstrasi yang dilakukan diwarnai dengan perusakan sarana dan fasilitas kantor ICAC. Mereka menuntut ICAC segera dibubarkan. Dalam situasi yang semakin kacau Pemerintahan Inggris akhirnya membuat dua kebijakan. Harapannya kebijakan ini bisa mengamankan situasi tidak stabil. Kebijakan yang ditempuh berupa pembebasan bagi siapa saja anggota kepolisian yang korupsinya dibawah $ 50.000 dan korupsi yang dilakukan diatas tahun tertentu dibebaskan dari hukum pidana.

Pemutaran Film ini setidaknya telah memberikan inspirasi bagaimana pemeberantasan korupsi yang terjadi di Hongkong. Satu hal yang menarik, judul film ini ICAC yaitu I Corrupt All Corps. Sebuah gambaran bahwasanya korupsi yang terjadi di Hongkong sudah merambah pada semua institusi perusahaan.

Sebuah kondisi yang sama yang dihadapi Indonesia saat ini, November 2009. Korupsi sebagai extraordinary crime yang berada pada level yang sistemik. Hangat-hangatnya pembicaraan dan informasi luas tentang upaya kriminalisasi KPK. KPK hampir setipe dengan ICAC. Tapi akankah kejahatan korupsi yang mengjangkit di institusi peradilan dan lembaga pemerintahan bisa di tangani? Ataukah KPK bernasib hancur dilawan arus korupsi? Semua itu butuh dukungan semua elemen bangsa untuk Say No To Corruption.